Cerpen

“VALENTINE NOT IS DIE”

Malam telah berlalu, berganti hari dan lembaran baru. Disebuah pinggiran kota terlihat ramai. Sayup-sayup Adzan Subuh mulai terdengar di masjid -masjid dan musola yang menggema di telinga. Aktifitas penduduk mulai terlihat. Para pedagang pasar pagi bersiap menjual dagangannya. Ayam jago berkokok bersahut–sahutan membangunkan orang–orang yang masih tertidur.

Sebuah rumah terlihat masih sepi. Orang–orang di dalamnya belum mulai beraktifitas. Di sebuah kamar dekat ruang tamu terdengar deringan alarm dari jam bekker. Kamar tersebut di tempati oleh gadis belia usia 15 tahunan. Waktu menunjukan pukul 04.30 WIB. Seorang gadis terbangun dari tidurnya dan memulai aktifitas seperti halnya anak sekolah yang lain. Kini dia telah bersiap untuk pergi kesekolah. Di raihnya kunci motor dan handphone di laci meja belajar. Tessa keluar dari kamarnya dan menuju ruang makan untuk sarapan yang telah di sediakan oleh mamahnya.

“Hey…..! tak biasanya kaka lihat kamu sarapan sepagi ini. Mau ada acara di sekolah? ,” Tessa menepuk bahu kanan Eza. Adik laki – lakinya yang duduk di SMP kelas 1.

“Khok! Huh haha hahu haja hoyang hagi mahan” (Khok!! Huh kaka ganggu saja orang lagi makan),” Eza tersedak kaget karena di mulutnya yang lebar dipenuhi roti tawar dan selai nanas. Eza sedikit marah dan seakan-akan ingin membalasnya dengan jurus terhebat yang ia miliki.

“Eh iya mum, dad, Za. Tessa pergi dulu ya? Takut kesiangan nih. Emm…nanti Tessa pulang sore ada les ! dah semuanya…..,” sahut Tessa pamitan kepada keluarganya dengan melambaikan tangan keluar rumah mengambil motor Mio miliknya.

Pagi yang cerah membuat Tessa semangat bersekolah hari ini. “Emm… hari yang indah,” celetuk Tessa memasuki gerbang sekolah dengn mengendarai motornya, dan sesampai di sekolah dia menaruh motornya di tempat parkiran.

Ketika dia melepas helm dari kepalanya, terlihat seorang cowok tinggi, tampan dan good looking deh di mata Tessa. Dia memandanginya sampai cowok itu menjauh tak terlihat lagi. Tessa masuk kelas masih teringat bayangan cowok itu. Gumamnya dalam hati .“Wow good looking banget sih… emm, kelas berapa ya? Namanya siapa?,” bibirnya tersenyum . Tiba –tiba lamunannya disadarkan Selly teman sebangkunya.

“Hello?? Pagi–pagi sudah ngalamun. Nanti kesambet loh!,” celetuk Selly yang berdiri di depan meja Tessa sambil melambai–lambaikan tangannya di depan muka Tessa.

“Huss ngaco kamu? Ya tidaklah ,” Tessa menghardik omongan Selly.

Ruang kelas makin ramai oleh canda tawa teman– teman Tessa. Tepat pukul 07.00 WIB pelajaran di mulai. Belajar mengajar guru dan siswa berlangsung dengan baik hingga akhirnya bel pulang sekolah berbunyi.

Rupanya cuaca begitu panas dan menyilaukan. Tessa tidak segera pulang karena ada les Bahasa Inggris. Ketika Tessa keluar dari kelas bersama Selly, ia melihat cowok yang tadi pagi. Rupanya Tessa nge-fans sama dia. Tessa menanyakan nama orang tersebut kepada Selly dan ternyata namanya Rio Tianto, biasa di panggil Tian.

Hari ini selain bertemu cowok good looking juga esok adalah hari Minggu, waktu untuk Weekend yang di nanti akan kunjung tiba.

Hari ini belanjut dari pagi, siang, dan kini menjadi malam minggu yang tidak terlalu indah bagi Tessa, karena ia harus berkutat dengan tugas dan kegemarannya membuat cerpen remaja daripada harus menggunakan jari –jarinya untuk menekan pipet handphone seperti yang di lakukan anak remaja pada umumnya.

Pagi yang cerah, mentari bersinar lembut menyongsong di ufuk timur. Setitk embun membasahi lembaran – lembaran daun hijau yang segar. Kokokan jago berseru ikut menyambut hari ini. Pagi yang cerah menandakan kemarau panjang masih berlanjut. Rupanya hujan tak kunjung datang menyegarkan hawa panas yang kian dirasakan oleh penduduk.

Seorang gadis belia baru terbangun dari mimpi indahnya malam tadi. Di bukanya daun jendela yang membawa hawa segar menerobos kamarnya. Dia menuju kesudut ruangan yang di hiasi meja belajar dengan buku – buku yang tersusun rapi. Diraihnya sebuah sisir di atas meja yang berjejer dengan boneka – boneka kecil koleksinya. Belum kelar dia menyisir rambut, terdengar deringan handphone, pertanda sebuah pesan tertuju untuknya. Handphone itu di ambil dan di baca isinya.

Rupanya hari ini hari yang menyenangkan baginya. Peer groupnya akan mengadakan Weekend ke WP (Widara  Payung),Cilacap.

“Hy guys, Qt mo k’WP nui…mo iQt?? s’X’n mO knLn 5 cWo Lh….,”

{Tweety Peer Group}

(Hay teman, kita mau ke Widara Payung nih. Mau ikut tidak?

Sekalian mau kenalan sama cowo loh…..)

{Tweety Peer Group}

Anak –anak Tweety Peer Group berkumpul di rumah Tessa tepatnya jam 08.00 WIB pagi. Mereka berangkat berboncengan menuju WP.

Sesampainya di pantai kurang lebih 1 jam perjalanan dari rumah, yang terlihat pemandangan pantai dengan deburan ombak yang tenang dan lambaian daun nyiur diramaikan pengujung yang datang. Kakinya melangkah telanjang di atas pasir menuju tepi pantai bersms temannya.

Rupanya teman–temannya sangat menikmati hari ini. Tetapi hati Tessa tidak. Dia sedang memikirkan Tian. Dia sangat berharap dapat berkenalan dan berteman dengan Tian sebagai penggemarnya. Tapi hati Tessa tidak, dia sedang memikirkan Tian. Dia sangat berharap dapat berkenalan dan berkenalan dengan  Tian sebagai penggemarnya.

Dalam benaknya terlintas bayangan Tian. Jemarinya yang lentik menari – nari di atas pasir. Di tulisnya sebuah kata Tian aku nge-fans kamu. Tak tahu apa arti kata itu, diabaikannya deburan ombak membawa tulisan itu hanyut bersama hatinya. Matanya terbelalak ketika dia menangkap sesosok bayangan yang berjalan kearahnya. Seketika itu dia berdiri dan…….hemmm, bibir mungilnya bergerak membentuk senyum yang manis. Dalam hatinya berkata: “Apakah Tian akan berkenalan dengan Tweety Peer Group? Itu berarti kenalan dengan aku dong..!”. Jantungnya berdegup keras memainkan perasaannya kali ini. Tangannya dingin megepal, matanya terpejam bahagia, mukanya merah merona bagai bunga mawar dengan indah memerekahkan mahkotanya. Entah apa yang terjadi, semuanya  menjadi biasa saja.

2 pemikiran pada “Cerpen

  1. Ah massa seh…
    Aku lg nunggu neh ada yang ngomong ke kamu
    “Wa aku ngefans kamu” wkwkwkwkwk

    • Benarkh itu…..
      Ya nih aku juga nunggui kok, mungkinkah ada keajaiban buatku.
      Terima kasih atar kesedian waktu anda dalam membaca tulisan kami ini

Tinggalkan komentar