JEJAK PENGEMBARA

JEJAK PENGEMBARA

____Di sana, sang pengembara masih terus meniti jalan. Menapak jejak yang hampir lebur dan menguap bersama mentari. Jalanan berdebu. Kemarau musim ini telah mencuri air dari dalam bongkahan-bongkahan bumi dan membawanya bersama udara.
____Dalam dahaga yang mulai terasa, ia masih melangkah menuju padang yang tak bertumbuh ilalang. Sebuah padang yang kemarin dikabarkan angin, kalau di sanalah mungkin berada apa yang hendak dicarinya.
____Namanya Martika, nama yang biasa, nama yang tak seunik obsesinya. Kami jumpa dua tahun silam, di padang gersang yang tak bertumbuh ilalang. Dalam lelah yang sangat, ia masih bisa menyungging senyum, juga matanya memancarkan asa yang meledak-ledak.

“Kemarin angin berkata, kalau di sini banyak cinta? “, tanyanya padaku dengan nada sungguh-sungguh dan berapi-api.
____“Ya, inilah padang cinta”, jawabku.
____“Benarkah?” Matanya yang bulat memancarkan binar-binar kegembiaraan. Aku mengangguk menegaskan.
____“Antarkan aku mencarinya!”, pintanya padaku. Wajahnya memelas dan kulihat rindu di sana, seperti malam yang tak kunjung mendapat sinar bulan.
____“Aku ingin sekali menemuinya”, katanya lagi.
____Terik matahari menyengati padang gersang yang lama tak tersiram hujan. Terik yang sangat makin menyengati rongga-rongga hati
____Berdua kami mencari cinta, di padang nestapa.

“Di sana banyak cinta, lihatlah!”, kataku menunjukkan kerumunan cinta yang melenggang di sudut padang. Kutunjukkan semua cinta yang bertebaran. Wajah-wajah mereka memukau pandangan.
____“Bagaimana?”, tanyaku. Kuharap ia menemukan cinta yang dicarinya.
____Martika menggeleng pelan. Ada butiran kecewa di seraut wajahnya, juga dalam alunan suaranya.
____“Aku tak menemukannya di sini “, katanya pelan. Kulihat wajahnya sayu menatap senja. “Semua cinta di sini telah layu dihujam kemarau, aku ingin cinta yang tetap abadi, walau kemarau dan hujan menghampiri, aku ingin cinta yang hakiki”, lanjutnya. Ada kemantapan dalam nada suaranya. Semantap langkahnya membelah senja.

Dua tahun sudah. Kutahu Martika telah kembali, bersama rona pelangi dan terang matahari. Ada gerimis tipis merintik di kedua bola matanya. Sebongkah bahagia kulihat di sana.
____“Ceritakan padaku, dimana telah kau temukan cinta itu?”, tanyaku.
____“Dia ada di sini, di dalam hati, seharusnya aku tak perlu susah payah mencarinya. Dia dekat sekali dengan kita. Aku jauh, Dia jauh. Aku dekat, Dia pun dekat. Katanya. “Selembar kain penutup kepala dia titahkan padaku, sebagai pelindungku, penutup auratku, Dialah sumber segala cinta. Tak pantas kita mencintai apapun melebihi cinta kita pada-Nya. Lanjut Martika mengakhiri ceritanya.

Penulis : A. Wijayanti

Satu pemikiran pada “JEJAK PENGEMBARA

  1. Penawaran Ticket Haji 2014 :

    SEAT HAJI USD 1525
    RP/CMBUL0INV/JKTMJ0100 SA/RC 25FEB14/0431Z 8VCLKM
    0. 90GSJAKTHAJJGROUP NM: 0
    1 MJ 604 H 27SEP 6 CGKCMB HK90 2 1430 1730 *1A/E*
    2 UL 281 H 28SEP 7 CMBJED HK90 1415 1800 *1A/E*
    3 UL 282 H 24OCT 5 JEDCMB HK90 N 2000 0450+1 *1A/E*
    4 MJ 603 H 25OCT 6 CMBCGK HK90 0715 1335 *1A/E

    Hendra
    08136173063 / 089653354649 /pin bb
    75F53BE0

Tinggalkan komentar